Selasa, 07 September 2010

Hukum Memanfaatkan Islam Untuk Tujuan Pribadi

Ulama : Syaikh Ibnu Utsaimin
Kategori : Aneka


Pertanyaan:
Bagaimana pendapat para ulama yang terhormat tentang orang-orang yang
memanfaatkan Islam untuk merealisasikan tujuan-tujuan pribadi mereka?



Jawaban:


Islam adalah agama yang benar seperti yang sudah diketahui. Pujian hanya bagi Allah.
Sebagaimana firman Allah -subhanahu wata'ala- kepada NabiNya,
"Sesungguhnya Kami telah mengutus (Muhammad) dengan kebenaran; sebagai pembawa
berita gembira dan pemberi peringatan." (Al-Baqarah :119).
Agama Islam lebih di atas, lebih mulia, lebih tinggi dari tujuan manusia menjadikannya
sebagai alat untuk menyampaikannya kepada tujuan-tujuan pribadinya. Dan setiap
manusia mengklaim bahwa dia termasuk penolong dan pembela Islam, sesungguhnya
ucapan-ucapannya harus disesuaikan dengan perbuatan-perbuatannya sehingga jelaslah
bahwa dia benar dalam pernyataannya. Karena kaum munafik mengatakan tentang
berpegangnya mereka dengan Islam yang apabila seseorang mendengar mereka mesti
berkata, 'Mereka orang-orang yang beriman'. Seperti firman Allah -subhanahu wata'ala-,
"Apabila orang-orang munafik datang kepadamu, mereka berkata, 'Kami mengakui
bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul Allah." ( Al-Munafiqun :1)
Kemudian Dia -subhanahu wata'ala- berfirman,
Dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya kamu benar-benar RasulNya; dan Allah
mengetahui bahwa sesungguhnya orang-orang munafik itu benar-benar orang pendusta.
Mereka itu menjadikan sumpah mereka sebagai perisai, lalu mereka menghalangi
(manusia) dari jalan Allah. Sesungguhnya amat buruklah apa yang telah mereka
kerjakan. (Al-Munafiqun :1- 2).
Hingga firmanNya,
"Dan apabila melihat mereka, tubuh-tubuh mereka menjadikan kamu kagum. Dan jika
mereka berkata kamu mendengarkan perkataan mereka. Mereka seakan-akan kayu yang
tersandar. Mereka mengira bahwa tiap-tiap teriakan yang keras ditujukan kepada
mereka. Mereka itulah musuh (yang sebenarnya) maka waspadalah terha-dap mereka:
semoga Allah membinasakan mereka. Bagaimanakah mereka sampai dipalingkan (dari
kebenaran)." (Al-Munafiqun :4).

Orang-orang munafik memiliki bayan dan fashahah (pandai berbicara, pent.) yang apabila
seseorang mendengar ucapan mereka, niscaya ia mendengarkan dengan seksama dan
mengira bahwa mereka berada di atas haq dan kebenaran. Bagaimanapun juga,
sesungguhnya tidak boleh bagi seseorang memanfaatkan agama Islam untuk mencapai
keinginannya. Bahkan ia harus berpegang kepada agama Islam untuk mendapatkan
hasilnya yang besar, yang di antaranya adalah kemuliaan dan keteguhan di muka bumi
sebelum mendapatkan pahala di akhirat. Firman Allah -subhanahu wata'ala-,
"Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman diantara kamu dan
mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan
mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang
telah diridhaiNya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan merobah (keadaan) mereka,
sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap
menyembahKu dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku." 
(An-Nur: 55).
Dan firmanNya,
"Barangsiapa mengerjakan amal shalih, baik laki-laki maupun perempuan dalam
keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang
baik dan sesungguhnya akan Kami berikan balasan kepada mereka dengan pahala yang
lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan." ( An-Nahl:97)

Rujukan:
Majalah ad-Da'wah edisi 1288 tanggal 11/10/1411 H Syaikh Ibn Utsaimin.
Disalin dari buku Fatwa-Fatwa Terkini Jilid 3, penerbit Darul Haq.
Sumber: http://fatwa-ulama.com

0 comments:

Posting Komentar